Total Pageviews

Popular Posts

Sunday, February 6, 2011

awal kisah chestnut terrace

pada tenangnya gelombang
engkau seperti riakriak kecil tak berarti
namun menyisakan banyak luka di sana
yang tak bisa kutebak dalamnya

sungguh luar biasa pencarianmu
hingga pada akhirnya kau susup semua rantingranting di pepohonan
lalu tampak wajahwajah bayangan yang kau samarkan
tak ada kehidupankah di chestnut terrace?
hingga kau hanya mencari di sini
di tanah nenek moyangmu yang sudah lama kau titipkan
pada wajah kiasan
kini aku mulai membaca engkau adalah kesepian

di sini hinggap pada dahandahan
yang tak mengharap pijakanmu
engkau menjelma burung hantu
terkadang mengganggu atau terkubur dalam sinar rembulan
kau benarbenar kesepian hingga yang kucintapun kau makan
tak ubahnya burung si pemakan bangkai

sebaiknya kau pulang
mungkin ibu rindu menanti pulang
untuk bersimpuh pada wajah putih termangu
chestnut terrace
kota mati untukmu walau kehidupan begitu nyata di sana
namun kau lebih memilih bersembunyi dibalik riuhnya
pepohonan yang tak pernah tumbuh
di dekatmu...

14-10-09
-ess-

No comments:

Post a Comment