ibu,menantu...

December, 2006

Aku selalu menyukai topic yang satu ini, yaitu Cinta! Iya betul kata orang, jika cinta membuat orang mabuk kepayang. Tetapi tergantung dari kita menyikapinya. Jika kita menyukai kopi tanpa gula tentu akan terasa pahit, maka jika kita menambahkan gula maka akan terasa manis. Begitulah cinta. Sesuai dengan selera setiap orang. Bahkan banyak orang melakukan hal yang gila untuk mendapatkan cinta. Terlebih jaman sekarang yang katanya tanpa ada batasan. Buat apa memikirkan apa kata orang yang penting hati senang. Ah! Ternyata cinta bukan hanya membuat orang bahagia tetapi terkadang membuat orang terluka. Atau bahkan keduanya pada waktu yang bersamaan.

Ada sebuah catatan kecil yang kudapatkan. Bahwa cinta melibatkan banyak orang disekitarnya. Yang paling terdekat adalah keluarga. Apapun akan mereka lakukan untuk orang yang tercinta terlebih keluarga. Aku mendengar sebuah pengakuan, seorang ibu mengatakan bahwa anak laki-lakinya dipinang orang. Tetapi sayang sang anak telah mempunyai seorang istri bahkan sedang menanti kelahiran si jabang bayi. Lalu si Ibu tadi tanpa sengaja bercerita pada si menantu yang tak lain adalah istri dari anak laki-lakinya itu. Terbesit rasa sedih pada diri si menantu, karena dikira masalah itu telah berlalu. Tetapi si Ibu mencoba menenangkan bukan bermaksud menyinggung masa lalu. Hanya saja mencoba memberi tahu apa yang pernah terjadi dulu.

Lalu si menantu mencoba mencerna apa yang dia dengar barusan dari si ibu mertuanya. Meskipun sedikit sesak yang didapat. Tetapi dia lebih menyukai kejujuran ibu mertuanya untuk mengatakan hal yang sejujurnya. Aku mengerti. Atau bahkan ingin sekali mengerti mengapa si wanita itu tak mau beranjak pergi. Bukankah yang harus mengerti adalah si wanita itu tadi. Bukan si istri. Ah tetapi wanita itu disadari tidak mempunyai sesuatu yang peka untuk dirasa yaitu sebuah hati. Maka si istri yang hanya mampu menerima ini dengan lapang hati. Bahkan selalu berdoa meminta sang suami selalu diberkati agar selalu mencintai sang istri.