September 17, 2007
Kado apa? Kado yang ingin kudapatkan.
Lalu kutanya lagi pada diriku sendiri. Kado apa?
Sekali lagi. Kado apa?
Aku …
Aku…
Aku ingin bahagia…
Memang tak ada sebentuk kado. Kado yang biasanya berbentuk kotak terbungkus selembar kertas yang berwarna warni. Kertas Kado.
Dan berisi sesuatu di dalamnya.
Kemudian bertanya lagi. Kado apa?
Lalu kudapatkan jawabannya.
Riffa Gadiza Al-Kautsar—lah Kadonya.
Putriku tersayang
e!
Total Pageviews
Popular Posts
-
tirai chestnut terrace terbuka perlahan kisahmu bergerakgerak diluar kaca tak terkendali jika semua mengintip dan tahu apa itu dusta dalam g...
-
Monolog Pertama oleh epi st bob Tak tahukah aku memang sudah busuk sebelum kau buat lebih busuk? Aku memang kotor karena pikiranku lebi...
-
April ini banyak sekali yang berubah Kini sahabat kecil beranjak pergi Memintal hidup di tempat yang baru Dengan semangat yang baru Jarak ki...
-
Berada di persimpangan… Pernahkah kau merasa berada di persimpangan? Memutuskan memilih sesuatu, menentukan arah mana yang dipilih, lalu men...
-
Menulis tak ada lelahnya Dari hari ke hari Bulan ke bulan Tahun ke tahun Tak ada jedanya Mungkin ada Tapi hanya sesaat saja Tak lebih juga t...
-
December, 2006 Aku selalu menyukai topic yang satu ini, yaitu Cinta! Iya betul kata orang, jika cinta membuat orang mabuk kepayang. Tet...
-
Anakku RiffaGadiza… Do’akan mama Menjadikan tulisan ini sebagai buah cinta untukmu, cintaku. Banyak waktu yang aku curi darimu untu...
-
hari ini. banyak kejadian berlalu. seperti hari-hari kemarin. am i happy? kenapa hari ini aku merasa sedih. tak ada mendung. hanya sedih... ...
-
awal kisah chestnut terrace pada tenangnya gelombang engkau seperti riakriak kecil tak berarti namun menyisakan banyak luka di sana yang tak...
No comments:
Post a Comment